Kumpulan Cerita Sex Terbaru 2018 - Ketika usiaku 10 th., keinginanku juga akan pemuasan sex makin besar,
maklum waktu itu yaitu masa puber. Frekwensiku lakukan masturbasi juga
makin seringkali, dalam satu hari dapat sampai 4 kali. Serta sehari-hari
minimum 1 kali tentu saya kerjakan.
Disuatu sore saat saya duduk di kelas 6 SD, waktu itu tak ada
seseorang juga dirumah. Ayah tengah bertugas keluar kota, sedang Ibu
serta adikku tengah ikuti satu aktivitas mulai sejak pagi. Saya pakai
peluang itu untuk melihat blue film punya orang tuaku. Mulai sejak pagi
telah 3 film saya putar serta telah 4 kali saya lakukan masturbasi.
Tetapi keinginanku masih pula demikian besar.
Ada adegan yang begitu saya gemari serta saya seringkali berkhayal
kalau saya jadi pemeran pria dalam film itu. Adegan itu yaitu waktu
seseorang pria tengah berbaring sesaat wanita pertama duduk diatas penis
sang pria sembari menggoyangkan pinggulnya serta wanita ke-2 duduk pas
diatas mukanya sesaat sang pria dengan lahapnya menjilati vagina wanita
ke-2 itu.
Saya selekasnya turunkan celanaku bersiap lakukan masturbasi sembari
melihat adegan favoritku. Di tengahnya aktivitasku serta film tengah
hot-hotnya, mendadak terdengar nada pintu pagar di buka. Waktu itu
tunjukkan jam 20. 00, nyatanya Ibu serta adikku telah pulang. Selekasnya
saya gunakan celanaku kembali serta keluarkan video dari playernya lalu
menempatkannya kembali di tempatnya. Lantas baru saya membukakan pintu
buat mereka.
“Eh Wan, tolong bantu masukan beberapa barang dong”, Ibu memohonku membantunya membawa beberapa barang.
“Iya Ma. Shin, disana ngapain saja? Koq kelihatannya lelah banget sich? ”, saya menegur adikku Shinta.
“Wah, banyak. Pagi sesudah aerobik selalu jalan lintas alam. Hingga
diatas telah siang. Selalu sorenya baru turun. Pokoknya lelah deh. ”,
Shinta menerangkannya dengan semangat.
Kemudian mereka mandi serta makan malam. Sesaat saya duduk di ruangan
keluarga sembari melihat acara TV. Sesudah mereka usai makan malam,
adikku segera menuju ke kamarnya diatas. Ibu turut gabung denganku
melihat TV.
“Wan, ada acara bagus apa saja? ”, Ibu ajukan pertanyaan padaku.
“Cuma ini yang mendingan, yang lain jelek”, saya memberitahu kalau cuma acara yang tengah kutonton yang cukup bagus.
Waktu itu acaranya yaitu film action. Kemudian ada perbincangan kecil
pada saya serta Ibu. Karna capek, Ibu melihat sembari tiduran diatas
karpet. Tidak lama setelah itu Ibu rupanya terlelap. Saya tetaplah
melihat. Disuatu waktu, dalam film itu ada jalan narasi di mana rekan
wanita sang jagoan tertangkap serta diperkosa oleh boss penjahat.
Spontan saja penisku mengembang. Saya tetaplah melanjutkan melihat.
Saat film tengah seru-serunya, tanpa ada berniat saya memandang Ibu
yang tengah tertidur dengan tempat kemampuanng serta kaki yang
terbentang. Baju tidurnya (daster) terungkap, hingga sedikit celana
dalamnya tampak. Badanku segera bergetar karna nafsuku yang mendadak
meledak. Tidak sempat terpikir olehku lakukan persetubuhan dengan Mamaku
sendiri. Tapi panorama ini benar-benar mengundang selera. Pada umur 29
th., Ibu masih tetap tampak begitu menarik. Dengan kulit kuning, tinggi
tubuh 161 cm, berat tubuh 60 kg, buah dada 36B ditambah bentuk
pinggulnya yang aduhai, nyatanya sampai kini saya tidak mengerti kalau
sesungguhnya Ibu begitu menggairahkan.
Sampai kini saya betul-betul tidak sempat miliki fikiran aneh pada
Ibu. Saat ini kelihatannya baru saya tersadar. Nafsu mendorongku untuk
menjamah Ibu, tetapi sesaat saya sangsi. Bagaimana bila hingga Ibu
terbangun. Tetapi dorongan nafsu memaksaku. Pada akhirnya saya
membulatkan tekad sebelumnya setelah saya mengecilkan volume TV supaya
tidak membangunkan Ibu. Saya bergerak mendekati Ibu serta ambil tempat
dari arah kaki kanannya. Untuk meyakinkan supaya Ibu tidaklah sampai
terbangun, kugerak-gerakkan tangan Ibu serta nyatanya memanglah tak ada
reaksi.
Rupanya karna capek sepanjang hari, ia jadi tertidur dengan begitu
lelap. Dasternya yang terungkap, kucoba singkap lebih tinggi sekali lagi
hingga perut serta tak ada kesusahan. Tapi itu belum juga cukup, saya
singkap dasternya lebih tinggi sekali lagi dengan terlebih dulu saya
pindahkan tempat ke-2 tangannya ke atas. Saat ini ke-2 buah dadanya bisa
tampak dengan terang, karna nyatanya Ibu tidak kenakan bra. Segera saya
sentuh buah dada kanannya dengan telapak tangan terbuka serta dengan
perlahan-lahan saya remas. Sesudah senang meremasnya, saya hisap sisi
putingnya lantas semua sisi buah dadanya.
Mendadak Ibu mendesah. Saya kaget serta terasa takut bebrapa bila
hingga Ibu terbangun. Namun sesudah kutunggu sebagian waktu tak ada
reaksi beda darinya. Untuk memastikannya sekali lagi saya meremas buah
dada Ibu lebih keras serta tetaplah tak ada reaksi. Walaupun masih tetap
penasaran dengan sisi dadanya, tetapi saya takut bila tidak miliki
cukup saat. Saat ini tujuan saya tujukan ke vaginanya. Ibu kenakan CD
tidak tebal berwarna kuning hingga masih tetap tampak bulu kemaluannya.
Saya raba serta saya ciumi vagina Ibu, tapi saya tidak senang karna
masih tetap terhambat CD-nya. Jadi kuputuskan untuk turunkan CD-nya
hingga semua vaginanya tampak. Tetapi hal tersebut tidak bisa kulakukan
karna tempat kakinya yang terbentang menyusahkanku untuk menurunkannya.
Jadi sangat terpaksa saya rapatkan kakinya hingga saya dapat turunkan
CD-nya hingga lutut. Tapi mengakibatkan saya jadi tidak dapat
mengeksplorasi vagina Ibu dengan leluasa karna kakinya saat ini merapat.
Apakah saya mesti melepas semua? Pasti semakin lebih leluasa, tapi bila
Ibu hingga terbangun juga akan beresiko karna saya akan tidak dapat
secara cepat menggunakankannya kembali.
Berhubung nafsuku telah memburu, jadi saya putuskan untuk
melepaskannya semuanya. Lantas saya rentangkan kakinya. Saat ini vagina
Ibu bisa tampak dengan terang. Tidak tahan sekali lagi, segera saya cium
serta jilati vaginanya. Lebih jauh sekali lagi, dengan ke-2 tangan
kubuka bibir-bibir vaginanya serta saya jilati sisi dalamnya. Saya
betul-betul makin bernafsu, menginginkan rasa-rasanya saya telan vagina
Ibu. Tidak lama sesudah saya jilati, vaginanya jadi basah. Sesudah
senang mencium serta menjilati sisi vaginanya, penisku telah tidak tahan
untuk dimasukkan kedalam vagina Ibu. Saya lalu berdiri untuk melepas
celanaku. Lantas saya duduk sekali lagi diantara ke-2 kaki Ibu serta
saya bentangkan kakinya lebih lebar.
Dengan ambil tempat duduk serta ke-2 kakiku dibentangkan untuk
menahan ke-2 kaki Ibu, saya tujukan penisku ke lubang vaginanya. Tangan
kananku menolong buka lubang vagina Ibu sesaat saya dorong penisku
perlahan-lahan. Saya rasakan penisku masuk daerah yang basah, hangat
serta menjepit. Badanku gemetar hebat karna nafsu yang menekan. Sesudah
sebagian waktu pada akhirnya semua penisku telah berhasil masuk kedalam
vagina Ibu dengan tidaklah terlalu susah, mungkin saja karna Ibu telah
melahirkan dua orang anak.
Awalilah kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan perlahan-lahan.
Kurasakan kesenangan serta sensasi yang mengagumkan. Saya mengambil
keputusan untuk memuaskan nafsuku, apapun yang berlangsung. Makin lama
pergerakanku makin cepat. Dengan makin bernafsu, saya peluk badan Ibu
serta mengulum dadanya, sesaat penisku selalu bergerak cepat
menggosok-gosok vagina Ibu. Saya telah tidak perduli sekali lagi apakah
Ibu juga akan terbangun atau tidak, agar juga terbangun saya selalu
menggoyangnya hingga saya senang.
Benar-benar nikmat. Bahkan juga lebih nikmat dari pada fantasiku
sampai kini. Sesudah saya berjuang keras sepanjang 6 menit, pada
akhirnya saya telah tidak tahan sekali lagi sampai saya benamkan penisku
dalam-dalam ke vagina Ibu. Saya rasakan spermaku mengalir berbarengan
dengan sensasi yang mengagumkan. Seolah melayang-layang beberapa hingga
merasa sakit kepala. Saya biarlah penisku sebagian waktu didalam badan
Mamaku.
Sesudah cukup santai, saya cabut penisku. Saya senang. Saya tidak
menyesal. Saya gunakan kembali celanaku. Sebelumnya saya gunakan kembali
CD-Mama, saya puaskan diri dengan meremas-remas vagina Ibu. Kemudian
saya atur kembali daster Ibu. Saya matikan TV serta naik menuju kamarku
diatas. Saya segera rebahan diatas kasurku. Walaupun saya terasa capek
tapi saya tidak dapat tidur memikirkan pengalaman ternikmat yang barusan
saya rasakan. Pengalaman seseorang anak SD yang barusan lakukan
hubungan sex dengan Mamanya sendiri.
Memikirkan hal itu saja buat nafsuku bangkit kembali. Saya berfikir
untuk kembali mengerjakannya dengan Ibu. Saya jalan keluar kamar menuju
ruangan keluarga. Tetapi dimuka kamar Shinta adikku, tak tahu apa yang
merubah fikiranku. Saya berfikir, bila Ibu saja tidur demikian lelapnya
jadi pasti Shinta juga sekian. Terlebih sampai kini Shinta bila telah
tidur susah sekali untuk dibangunkan.
Perlahan-lahan saya buka kamarnya serta saya saksikan Shinta tertidur
dengan memakai selimut. Saya masuk ke kamarnya serta saya tutup sekali
lagi pintunya. Seperti yang telah saya kerjakan dengan Ibu, saya juga
telah berkemauan juga akan menyetubuhi Shinta adikku sendiri. Meskipun
ia bangun saya juga akan tidak perduli.
Lantas saya singkap selimutnya serta saya bebaskan dasternya dan
tidak CD-nya. Saat ini Shinta telah betul-betul bugil. Karna Shinta
belum juga mempunyai buah dada, sasaranku segera ke vaginanya. Vaginanya
benar-benar mulus karna belum juga ditumbuhi rambut. Saya rentangkan
kakinya lantas saya cium serta jilati vaginanya. Sekali-kali saya gigit
perlahan-lahan. Lantas saya buka lebar-lebar bibir vaginanya dengan
jariku serta kujilati sisi dalamnya.
Sesudah senang menciumi vaginanya, saya bersiap untuk menghunjamkan
penisku kedalam vagina Shinta yang masih tetap mulus. Saya rentangkan
kakinya serta saya letakkan melingkar di pinggangku. Saya menginginkan
ambil tempat yang memungkinkanku bisa menyetubuhi Shinta dengan leluasa.
Lantas kuarahkan penisku ke lubang vaginanya sesaat ke-2 tanganku
menolong buka bibir vaginanya. Saya dorong perlahan-lahan tetapi
nyatanya tidak semudah saya mengerjakannya dengan Ibu. Vagina Shinta
demikian sempit, karna ia masih tetap kecil (waktu itu ia baru berumur 9
th.) serta sudah pasti masih tetap perawan. Tapi itu bukanlah rintangan
bagiku. Saya selalu mendorong penisku serta sisi kepala penisku pada
akhirnya berhasil masuk. Tetapi untuk lebih jauh begitu susah.
Nafsuku telah mencapai puncak tapi masih tetap belum juga dapat masuk
juga sampai membuatku jengkel. Karna saya telah berkemauan, jadi saya
paksakan untuk mendorongnya sampai saya berhasil. Tetapi mendadak saja
Shinta merintih. Saya diam sesaat serta nyatanya Shinta tidak bereaksi
lebih jauh. Meskipun saya tidak perduli apakah Shinta juga akan tahu
atau tidak, tetaplah saja semakin lebih baik bila Shinta tidak
ketahuinya.
Lalu saya mulai menggoyang pinggulku, namun pergerakanku tidak dapat
selancar waktu mengerjakannya dengan Ibu, karna vagina Ibu basah serta
tidaklah terlalu sempit, sedang punya Shinta kering serta sempit. Saya
selalu menggesekan penisku didalam badan Shinta makin lama makin cepat
sembari memeluk badannya. Ada ketidaksamaan kesenangan sendiri pada
vagina Ibu serta Shinta. Karna vagina Shinta lebih sempit jadi cuma
kurun waktu 3 menit saya telah menjangkau orgasme.
Kubiarkan spermaku mengalir didalam vagina Shinta. Saya tidaklah
perlu cemas karna saya tahu Shinta belum juga dapat hamil. Saya tekan
penisku dalam-dalam serta saya peluk Shinta dengan erat. Sesudah senang
saya gunakan sekali lagi baju Shinta baru saya gunakan bajuku sendiri.
Saya berjingkat kembali pada kamarku serta tertidur hingga esok paginya.
Saat pagi harinya saya agak cemas bila ketahuan. Tapi hingga saya
pergi sekolah tak ada yang mencurigakan dari sikap Ibu ataupun Shinta.
Mulai sejak waktu itu saya senantiasa terbayang kesenangan yang saya
alami saat malam itu. Saya menginginkan mengulanginya. Dengan Ibu
peluangnya dapat dikerjakan bila Ayah tidak dirumah. Jadi semakin lebih
besar kesempatannya bila mengerjakannya dengan Shinta saja. Meskipun
ketika mengerjakannya, saya tidak perduli bila di ketahui namun tetaplah
semakin lebih aman bila mereka tidak ketahuinya. Jadi nyaris tiap-tiap
malam, saya senantiasa bergerilya ke kamar Shinta. Tetapi saya cuma
berhasil hingga step menanggalkan bajunya. Setiap saat penisku mulai
masuk, Shinta senantiasa terbangun.
Empat bln. mulai sejak pengalaman pertama, saya belum juga sempat
sekali lagi lakukan seks. Pada bln. ke-5, saya masuk SMP serta pada
pelajaran biologi saya mengetahui satu bahan kimia praktikum yang
dipakai untuk membius. Waktu itu saya segera berfikir kalau saya dapat
memakainya bersetubuh dengan Shinta sekali lagi.
Sesudah pelajaran biologi, saya ambil sebotol obat bius untuk dibawa
ke tempat tinggal. Saat malam hari sesudah semua tertidur, saya masuk ke
kamar Shinta. Satu sapu tangan yang sudah diberi obat bius saya
letakkan di hidung Shinta. Sesudah sebagian waktu, saya angkat sapu
tangan itu serta mulai menanggalkan baju Shinta. Serta sesudah saya
menanggalkan semua bajuku, saya naik ke ranjang Shinta serta duduk
diantara ke-2 kakinya.
Saya ambil tempat favoritku dengan meletakkan ke-2 kakinya memutari
pinggangku. Saya masukan penisku ke vaginanya dengan perlahan-lahan
hingga keseluruhnya penisku masuk. Goyangan pinggulku mulai menggoyang
badan Shinta. Saya memeluk badannya dengan erat serta penisku bergerak
keluar masuk secara cepat. Karna saya percaya Shinta akan tidak
terbangun jadi saya dapat merubah tempat sesukaku. Seperti terlebih
dulu, waktu pada puncaknya saya biarlah spermaku tertumpah didalam
vaginanya.
Mulai sejak waktu itu nyaris sehari-hari saya menyetubuhi adikku,
Shinta. Kadang-kadang bila Ayah tengah diluar kota, saya juga
menyetubuhi Ibu. Alangkah beruntungnya saya. Dengan ilmu dan
pengetahuan, satu kendala nyatanya bisa dikerjakan dengan gampang.
10 th.
akan
itu
juga
keinginanku
Ketika
makin besar
maklum
masa
pemuasan
puber
sex
usiaku
waktu
yaitu
0 komentar:
Posting Komentar